Selasa, 01 September 2015

Bahaya Makan Mie dengan Nasi

Hasil gambar untuk mie dan nasi









Ada salah kaprah yang terjadi dalam sebagian besar masyarakat kita. Mengkonsumsi mie, khususnya mie instan masih dianggap sebagai lauk. Hasilnya, saat dompet menipis di akhir bulan yang ada dibenak kita adalah mengkonsumsi mie instan sebagai pasangan nasi. Selain murah meriah, mie dengan berbagai rasa ini menjadi kegemaran masyarakat kita sebagai pengenyang. Tanpa kita sadari, mencampur mie dan nasi dapat membahayakan tubuh kita.

Ada dua kandungan yang sama-sama dimiliki oleh nasi dan mie instan, yaitu karbohidrat dan kalori. Rata-rata dalam satu kemasan mie instan terkandung sekitar 400 kalori, atau senilai dengan nasi plus lauk pauknya. Jika dicampur nasi, maka jumlah kalori yang dikonsumsi sekali makan bisa mencapai 700 sampai 800 kalori. Padahal itu sudah mencapai 50% kebutuhan kalori kita per harinya hanya dengan satu kali makan. Nah bagaimana yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi mie dengan nasi lebih dari 1 kali perhari? Atau, bagaimana dengan mereka yang sekali makan lebih dari 1 bungkus mie instan?

Mengenal bahaya mie instan

  • Mie instan termasuk juga junk food. Hal ini karena pada mie instan mengandung cukup tinggi karbohidrat dan juga lemak jenuh (lemak jahat). Sehingga ketika dikonsumsi bersama-sama nasi, karbohidrat yang masuk dalam tubuh akan semakin tinggi. Tentu saja nantinya akan berakibat obesitas. 
  • Selain itu, karbohidrat yang berlebih bisa menyebabkan kencing manis. Mengapa begitu? Karbohidrat yang telah menjadi glukosa/gula akan diproses lagi menjadi sumber tenaga dengan bantuan insulin dari pankreas. Nah bayangkan bila glukosa terlalu banyak dalam tubuh kita, otomatis pankreas akan lebih kerja keras. Lama kelamaan pankreas menjadi aus dan rusak. Hal inilah yang menimbulkan penyakit diabetes.
  • Kandungan sodium yang terlalu tinggi dalam mie menyebabkan tubuh kita beresiko terkena penyakit jantung. Salah satunya yang cukup sering terjadi karena efek sodium ini adalah darah tinggi.
  • Dalam mie instan terdapat lapisan lilin yang membuat mie tidak lengket dan tidak menggumpal. Lilin ini sangat sulit sekali dicerna oleh tubuh, setidaknya membutuhkan waktu 3 hari untuk mencerna dan membuang lilin ini. 
  • Selain dilapisi lilin, bumbu pada mie instan banyak sekali mengandung MSG atau monosodium glutamat. Dua bahan ini diperkirakan dapat memicu timbulnya sel kanker.
Bagaimana, bukankah penjelasan di atas cukup menghawatirkan kawan-kawan?
Jangan khawatir, hal-hal membahayakan di atas tidak akan terjadi bila kita tidak mengkonsumsi mie/dengan nasi secara berlebihan. Dibawah ada tips mengenai cara konsumsi mie instan yang benar.

Ganti air rebusan dengan air yang baru

Saat merebus mie, usahakan buang air yang pertama kali kawan gunakan untuk merebus. Air rebusan yang berwarna kuning ini adalah lapisan lilin yang terlarut bersama air. Ganti air rebusan dengan air yang baru. Sedangkan pada mie goreng, setelah ditiriskan bilas lagi dengan air matang.
Hindari mengkonsumsi mie instan setengah matang, apalagi yang masih mentah sebagai cemilan.

Beri jeda waktu makan

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, lapisan lilin akan habis setelah kurun waktu sekitar 3 hari untuk dikeluarkan oleh tubuh. Maka dari itu sebaiknya tidak mengkonsumsi mie instan setiap hari. Beri jeda waktu minimal 3 hari.

Jangan campur bumbu saat dimasak
Saat memasak mie instan, pasti sebagian besar kita akan langsung mencampur bumbunya saat mie masih mendidih diatas nyala api. Hal ini tentu sangat salah. Dalam bumbu mie instan terdapat zat yang berbahaya jika ikut dimasak. Campurkan bumbu saat mie sudah diturunkan dari api. Jika sobat teliti dalam memeriksa, di cara penyajian yang terdapat di bungkus mie pun sudah menunjukkan bahwa bumbu ditaruh di mangkuk baru kemudian di beri mie. 

Tambahkan Sayuran, daging dan telur

Perlu diperhatikan, bahwa tidak ada kandungan dalam mie instan selain karbohidrat. Oleh karena itu, tambahlah sayuran, tahu, atau telur untuk menambah gizi sehari-hari kita. Bukankah tubuh kita juga perlu protein, vitamin dan zat-zat lain sehingga semua bagian tubuh bisa berjalan normal? 

Semoga info di atas bermanfaat. Aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menambahkan bila ada yang kurang dan mengkoreksi bila ada yang salah. Terimakasih.